Siko, Balet, dan Tradisi
Penari-penari menghilang ke belakang panggung. Tinggallah Siko Setyanto sendiri. Mendadak suasana pentas terasa berubah. Siko bergerak, kakinya bergantian menapak ke panggung. Aliran geraknya tersalurkan hingga ke badan, tangan, dan ujung jemari. Ia meloncat dari kiri ke kanan. Dalam rentetan geraknya, ada nuansa balet klasik, tari modern, dan jejak tradisi.
Pada bagian solo di koreografi Pesta Belum Usai itu, penonton di Erasmus Huis, Jakarta, Se
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini