Puisi Perahu
Hujan belum sepenuhnya berhenti ketika puluhan sastrawan satu per satu meninggalkan kafe. Mereka melangkah ke dermaga kecil yang terbuat dari kayu yang menyatu dengan kafe itu. Di sana, sebuah perahu besar dan sejumlah perahu kecil telah menunggu. Para sastrawan lalu meniti anak tangga masuk ke kapal besar.
Tak lama, irama rapa'i mengalun ditabuh oleh sejumlah lelaki berpakaian hitam-hitam bermotif Aceh, ditingkahi suara serune kale--alat musik tiu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini