Sastra Menggema di Kota Tua
"Apakah arti sajakku ini/ ketika aku tak bisa menerka/ di belantara mana jasadmu kini..." Suara penyair perempuan Aceh, D. Kemalawati, melengking lewat mikrofon, menyambar-nyambar malam yang terasa semakin dingin. Ia sedang mengungkapkan kedukaannya setelah kehilangan sahabat seniman dalam peristiwa tsunami di Aceh.
Kemalawati adalah satu dari sekitar 20 penyair yang membaca puisi saat penutupan "Jakarta International Literary Festival (Jilfest)" di Pas
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini