Matahari Papua
Lelaki itu tertembak dan jatuh lunglai. Ia belum selesai membacakan teks Undang-Undang Dasar 1945, yang mengingatkannya bahwa ia orang Indonesia. Tapi kaus putih Jecko Siompo, lelaki yang menari itu, tetap bersih. Tidak ada darah yang mengalir dari tubuhnya.
Suara tangisan bayi kemudian membuatnya terbangun. Jecko, yang kausnya ditarik seorang penari perempuan, Ajeng Soelaeman, kembali bergairah. Mereka pun memperlihatkan gerakan patah-patah miri
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini