Orbit Satelit Indonesia Berisiko Diambil Negara Lain
JAKARTA - Kekosongan satelit di posisi 123 derajat bujur timur membuat orbit tersebut menjadi rebutan negara-negara lain. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, slot tersebut perlu segera diisi lantaran banyak negara yang sudah melobi pemerintah agar bisa menempatinya. "Kalau ini (orbit 123 BT) putus, berisiko diambil orang," kata dia kepada Tempo, Senin lalu.
Indonesia semula memiliki satelit Garuda-1 di orbit 123 BT-tepat di ata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini