Terhenti di Iqra Empat
Seorang waria menggelar sajadah. Berteman gerimis sore, ia salat asar di ruang tengah pondok pesantren. Bola matanya yang indah menjadi basah. Seusai salat, kawannya bertanya kenapa ia berkaca-kaca hendak menangis. "Saya tadi mendoakan keselamatan sesama muslim," jawab dia.
Di pesantren itu, dia sudah belajar Iqra empat . "Saya sedih karena belajar Iqra jadi terputus," kata waria itu. Kegiatan belajar-mengajar agama Islam dan ibadah dipaksa berhenti
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini