Alokasi Dana Keistimewaan Dinilai Asal Habis
YOGYAKARTA - Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Timbul Raharjo, mengkritik alokasi dana keistimewaan dalam dua periode terakhir hanya sekadar anggaran yang terealisasi. "Kecenderungannya asal ada pentas dan setelah itu selesai," kata Timbul yang juga menjabat Ketua Dewan Kebudayaan Bantul pada Ahad pekan lalu.
Menurut dia, alokasi dana keistimewaan hanya memanfaatkan panduan berupa bank data pelaku kegiatan seni. "Blue print mengenai konsep
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini