Kebijakan Perdagangan Dinilai Terlalu Liberal
SURAKARTA - Kebijakan perdagangan yang dijalankan Indonesia saat ini dinilai terlalu liberal. Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, Ferry Yahya, selepas pembukaan pameran grafika di Surakarta, kemarin.
SURAKARTA - Kebijakan perdagangan yang dijalankan Indonesia saat ini dinilai terlalu liberal. Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri, Ferry Yahya, selepas pembukaan pameran grafika di Surakarta, kemarin.
Menurut dia, Indonesia rata-rata mengenakan bea masuk impor sebesar 6,48 persen. "Ini lebih rendah dari negara lain," kata dia. Dia mengatakan di Cina bea impor 9 perse
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini