Sintren Banyumas Nyaris Punah
PURWOKERTO -- Tubuh Ardanis tiba-tiba lunglai. Matanya terpejam. Gadis yang masih kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman itu tampak tak sadarkan diri. "Tiba-tiba gelap dan saya tak ingat apa-apa lagi," katanya, kemarin siang. Dengan gemulai, dia mengikuti alunan gending Jawa yang dibawakan nayaga. Lenggak-lenggoknya selaras dengan ketukan slendro pengiring tembang Jawa, midodaren.
Sia
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini