Dolanan Tradisional Pada Era Gadget
Pameran ini berawal dari perhatian Lee Hea Kyung terhadap sejumlah bocah yang tengah bermain di satu kampung di Kota Yogyakarta pada 2010. Mereka bermain egrang, permainan tradisional yang memakai dua bilah bambu untuk penopang kaki saat berjalan. Meski penopang kaki itu tidak tinggi, anak-anak itu kesulitan menaikinya. "Berkali-kali jatuh. Susah mainnya. Pertanda percaya dirinya kurang," kata Lee kepada Tempo di Galeri Biasa di Jalan Suryodiningra
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini