Produksi Batik Turun 50 Persen
SURAKARTA - Karena musim hujan, produksi batik di kampung batik Laweyan turun hingga 50 persen. Ini terjadi karena produksi batik tulis dan batik cap membutuhkan panas matahari untuk proses pengeringan.
"Ada beberapa warna yang hanya bisa muncul ketika terkena sinar matahari. Sebab warna itu bereaksi dengan panas," kata pengusaha batik di Laweyan, Saud Effendi, kepada Tempo kemarin.
Alhasil, saat mendung, dia memilih tidak menjemur kain batiknya.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini