Memandang Gamelan Sebagai Istri
Udara cukup panas, tapi laki-laki sepuh itu tampak larut dalam pekerjaannya. Duduk bertelanjang dada, dengan sebuah gong besar di depannya. Tangannya tampak sedang mengutak-atik gong itu, sambil telinganya lekat mendengarkan bunyi yang ditimbulkan.
Siang itu, Achmad Markus, 70 tahun, sedang bekerja, melaraskan atau menyetem gamelan. "Saya hanya menggunakan insting," ujar Markus, penyelaras gamelan dari Dusun Pesayangan, Purbalingga Lor, kemarin.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini