Yogyakarta Dibanjiri Batik Impor dari Cina
YOGYAKARTA - Sebanyak 40 persen batik yang beredar di Yogyakarta merupakan produk impor dari Cina dan India. Masyarakat pun banyak yang tidak tahu itu merupakan produk impor. "Sudah dua tahun ini Yogyakarta sebagai produsen batik kebanjiran batik produk impor," kata Nur Ahmad Affandi, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin.
Puncaknya, kata Nur, sangat terasa saat Lebaran 2010 lalu. Sebagian besar pedagang dan to
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini