Monolog Empu Putu
Vera, seorang gadis manis, mendadak ingin menjadi lelaki. Enaknya jadi lelaki, mau apa pun bisa. Ini-itu semua bisa dikerjakan. Tak ada norma atau aturan yang mengikat. Kalaupun ada, semua bisa dikompromikan.
Sungguh menderita menjadi seorang perempuan, demikian Vera berpikir. Apalagi di Indonesia. Kerja rodi dilakoninya tiap hari. Dari urusan kasur, dapur, hingga sumur. Malangnya nasib Vera digambarkan oleh Putu Wijaya dalam pementasan monolog be
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini