Pusaka Itu Bernama Kamera dan Notebook
Genta dipukul perlahan, mengiringi lelaki yang mulutnya sedang komat-kamit, seperti orang sedang merapal mantra. Tapi entah, mantra apa yang sedang diucapkan. Tangannya bergerak, memutar, dan terus berputar. Wangi asap segepok dupa yang dipegangnya menyebar di udara.
Agus Merapi, demikian seniman itu biasa dipanggil, sedang memimpin ritual jamasan (penyucian) kemarin siang. Di depan tempatnya duduk bersimpuh, ada setampah alat kerja wartawan, yang
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini