Memotret Sosok Sang Pluralis
MAGELANG -- Sosok pertapa Buddha berbalut selembar kain duduk bersila dengan posisi tangan saling berkaitan di pangkuan. Kupingnya memanjang dengan kepala gundul khas pendeta Buddha. Namun wajah patung itu tak berbeda dengan sosok wajah Gus Dur.
Patung batu hasil karya Cipto itu seolah ingin menyampaikan pesan bahwa, meski Gus Dur dikenal sebagai seorang kiai, Gus Dur dapat diterima oleh kalangan agama apa pun. Maka, oleh Cipto, Gus Dur ditampilka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini