Nenek-nenek Pemanggul Beras
Watinem mengaku tidak tahu berapa usianya. Yang dia tahu, konon dia dilahirkan saat Indonesia masih dijajah Jepang. Wajar jika lebih dari separuh rambutnya memutih. Raut wajahnya pun berkeriput. Tapi cuaca panas di Pasar Legi, Surakarta, siang itu, tidak menyurutkan niatnya bekerja. Hingga, beberapa bulir keringat mengalir di dahi tuanya.
Di usia renta, Watinem masih tampak perkasa. Dia mampu menggendong dua karung beras di punggungnya. Pekerjaan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini