Kontrak Politik Dinilai Salah Kaprah
SEMARANG - Menjelang pemilu presiden, para pasangan calon presiden sering melakukan kontrak politik dengan masyarakat. Tujuannya tidak lain untuk memperoleh dukungan suara setelah berjanji melaksanakan tuntutan masyarakat. Namun, menurut pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Semarang, Susilo Utomo, kontrak politik yang terjadi di Indonesia masih salah kaprah.
"Yang terjadi, kontrak politik hanya sebatas janji yang tidak mempunyai kekuatan h
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini