Belajar di Halaman Karena Atap Ambruk
Anggraini gelisah. Beberapa kali bocah 10 tahun itu mengubah posisi duduknya. Terkadang bersila, terkadang menyelonjorkan kedua kakinya, atau bersandar di pohon. Tangan kirinya kerepotan memegang buku dan tangan satunya sibuk menulis. Tak seperti biasanya, Anggraini dan teman-temannya terpaksa menghabiskan berjam-jam waktu sekolah di halaman sekolah. Bukan karena sedang ada kegiatan di luar kelas, tapi lantaran sebagian atap Sekolah Dasar Nusukan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini