Kampung Batik Kauman
Tetap Bertahan Meski Batik Cina Menghantam

Kemarin pagi. Kampung tua di seberang barat alun-alun Kota Pekalongan masih ramai. Tak henti-hentinya becak keluar-masuk gang, mengangkut tumpukan kain bermotif lukisan bunga dan alam. Para penarik becak seakan tak peduli dengan tiupan angin pancaroba yang menyebarkan aroma khas uap lilin atau malam ke seluruh kampung penghasil batik khas pesisiran ini.

"Uap malam pertanda kampung ini sedang ramai menggarap pesanan," kata Dina Sabila, seorang warga

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

• *Anda hemat -Rp 102.000
• *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Berlangganan

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

• *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Berlangganan

Lihat Paket Lainnya