Mengawal Pemilu dengan Ruwatan
Sesosok lelaki gondrong dan tinggi besar berjalan mengitari pojok-pojok halaman. Sambil bertelanjang dada, dia melantunkan kidung dan mantra Jawa. Tangan kirinya membawa cawan kecil berisi air, kembang, dan dedaunan. Tangan kanannya membawa lampu senthir yang apinya bergoyang tertiup angin.
Sejurus kemudian, tepat di tengah halaman, lelaki bertelanjang dada itu, yang tak lain adalah seniman Semarang, Bowo Kajangan, mengambil payung warna cokelat.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini