Merayakan Kelahiran Aksara
Sembilan tubuh berbalut kain putih ketat itu berkeliling di atas panggung, mengelilingi satu-satunya tubuh berwarna merah. Layaknya sebuah lomba dengan sistem eliminasi, satu per satu mereka berguguran. Hingga akhirnya hanya ada satu yang bertahan.
Di waktu yang lain, si merah meringkuk seorang diri. Lalu muncul di depannya seorang wanita yang menari memainkan dua potong selendang. Selendang itu ia jalin rapi hingga membentuk tonjolan di perutny
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini