maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Keanekaragaman Hayati Modal Bangsa

Fachruddin Mangunjaya,
Dosen Universitas Nasional

Hingga beberapa dekade terakhir, Indonesia sangat menggantungkan hasil-hasil alam yang kebanyakan bertumpu pada mineral dan hutan alam. Kini, apakah bangsa ini mempunyai skenario lain untuk memanen hasil bila sumber daya tersebut telah habis terkuras? Tidak dapat dimungkiri bahwa bagi bangsa Indonesia sesungguhnya keanekaragaman hayati (kehati) bukanlah sesuatu yang asing karena sebagian besar dari kegiatan pokok dan kebutuhan penduduk semuanya bergantung pada keutuhan dan pemanfaatan kehati.

Manfaat kehati biasanya terkemas dalam keanekaragaman kehidupan, baik pada tingkatan ekosistem yang terdiri atas aktivitas kompleks makhluk hidup yang berinteraksi, yang menciptakan sistem yang seimbang dan harmonis, maupun pada keunikan populasi ataupun individu dari berbagai spesies dan genetik yang memunculkan peran masing-masing. Kawasan pertanian dan perkebunan sangat bergantung pada apa yang disebut dengan jasa ekosistem (ecosystem services), yaitu pelayanan yang dilakukan ekosistem untuk menghasilkan jasa berupa produk yang tidak tergantikan oleh tangan manusia. Misalnya penyangga abrasi (pantai), mencegah timbulnya erosi, regulasi iklim, penyerap karbon, pemurnian air supaya menjadi bersih, habitat satwa dan penyedia biji-bijian, serta produk kayu dan bukan kayu.

arsip tempo : 171355672248.

. tempo : 171355672248.

Fachruddin Mangunjaya,
Dosen Universitas Nasional

Hingga beberapa dekade terakhir, Indonesia sangat menggantungkan hasil-hasil alam yang kebanyakan bertumpu pada mineral dan hutan alam. Kini, apakah bangsa ini mempunyai skenario lain untuk memanen hasil bila sumber daya tersebut telah habis terkuras? Tidak dapat dimungkiri bahwa bagi bangsa Indonesia sesungguhnya keanekaragaman hayati (kehati) bukanlah sesuatu yang asing karena sebagian besar d

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 April 2024

  • 18 April 2024

  • 17 April 2024

  • 16 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan