maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pemerintah mempertahankan pasal-pasal larangan menghina presiden, kekuasaan umum, dan lembaga negara dalam rancangan terbaru KUHP. Di era kolonial, penguasa Belanda memakai pasal serupa untuk memenjarakan para pejuang kemerdekaan. Rawan dipakai untuk membungkam aktivis dan kaum oposisi.
Kementerian Hukum dan HAM mengembalikan Rancangan Perpres Reformasi Sistem Perlindungan Sosial, yang seharusnya menjadi aturan pelaksanaan program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Nasib sensus nasional yang sedang memasuki masa pendataan awal terombang-ambing. Begitu pula dengan pemanfaatan datanya di kemudian hari. Dipicu oleh penolakan Kementerian Sosial.
Sejumlah isu penting menjadi perhatian para ulama perempuan, dari pelindungan terhadap korban kekerasan seksual, pemaksaan pernikahan, hingga pelestarian alam. Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), yang juga dihadiri ulama perempuan dari sejumlah negara, ikut membahas isu-isu perempuan internasional. Kesetaraan gender menjadi isu yang paling menarik perhatian.
Berbagai penyakit mulai menjangkiti para pengungsi gempa Cianjur yang berdesakan di tenda darurat. Angka kasus infeksi saluran pernapasan akut, diare, dan penyakit kulit dilaporkan meningkat. Tinggal di pengungsian dengan sanitasi yang buruk, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan.
Empat hari setelah gempa mengguncang Cianjur, Jawa Barat, warga di sejumlah kampung yang porak-poranda masih hidup serba kekurangan. Mereka tinggal berdesakan di tenda seadanya. Sebagian mulai terserang gangguan kesehatan. Sedangkan evakuasi korban yang tertimbun tanah longsor belum tuntas.
Sejumlah warga yang terkena dampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur belum sepenuhnya menerima bantuan. Selain terhalang oleh putusnya jembatan, akses menuju Kecamatan Cugenang dan Warungkondang—wilayah terparah akibat lindu—tak bisa dilalui kendaraan roda empat akibat adanya longsor susulan. Warga yang frustrasi mulai merampas bantuan di tengah jalan sebelum kendaraan pengangkut logistik tiba di lokasi tujuan.
Sedikitnya 151 orang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa dangkal yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Hingga Selasa sore, 22 November 2022, jumlah korban meninggal terus bertambah menjadi 268 orang. Di sejumlah wilayah yang terisolasi, warga dan relawan berjibaku mengevakuasi korban dengan menggunakan peralatan seadanya. Bantuan pemerintah belum menjangkau mereka.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.