maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Sebagian besar negara miskin dan berkembang memiliki permasalahan unik: ada warganya yang menderita gizi buruk, tapi warga lainnya terbelit obesitas. Madeline Mitchell, pakar gizi dari RMIT University, Melbourne, menulis di situs web 360 Info bahwa salah satu penyebabnya adalah keterbatasan pilihan makanan, padahal masih banyak sumber pangan lain yang tak dijamah.
Di tengah gelombang besar peningkatan angka kasus diabetes, terdapat kabar baik. Jonathan Shaw, Wakil Direktur Baker Heart and Diabetes Institute, Melbourne, menulis bahwa peningkatan jumlah kasus tak terlepas dari kemajuan pengobatan yang membuat angka kematian menurun. Tempo mewawancarai Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, untuk mengetahui kondisi di dalam negeri.
Polio kembali bermunculan di negara-negara yang selama ini bebas polio. Pada Hari Polio Sedunia, 24 Oktober, Herna Harianja, peneliti dari National Institute of Health Research and Development (NIHRD) Kementerian Kesehatan, menulis mengenai langkah-langkah yang bisa Indonesia lakukan untuk mempertahankan status bebas polio.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.