maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Penggunaan gas air mata tidak ada dalam skenario awal perencanaan pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tempo memperoleh dokumen yang menyebutkan bahwa anjing pelacak kepolisian (K-9), meriam air, dan petugas pemadam kebakaran disiapkan untuk menghalau suporter bila situasi semakin memburuk. Diduga tidak ada simulasi pengamanan sebelum pertandingan.
Kabar penculikan terhadap pendukung Arema FC muncul setelah unggahan video tragedi Kanjuruhan beredar di media sosial. Salah satu pemilik akun yang mengunggah video tersebut sempat dimintai keterangan oleh polisi. LPSK dan Kontras pun membuka jalur pengaduan bagi warga yang mendapat ancaman kekerasan atau kehilangan anggota keluarganya.
Sejumlah pintu keluar stadion, menurut saksi mata, masih terkunci saat meletusnya tragedi Kanjuruhan. Penonton, yang sebelumnya ditembaki dengan gas air mata oleh polisi, terjebak dan tak bisa menyelamatkan diri. Akibatnya, banyak korban meninggal, termasuk perempuan dan anak-anak. Kepolisian memeriksa 18 anggotanya berkaitan dengan penggunaan gas air mata di malam jahanam itu.
Jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terus bertambah. Hingga Ahad malam, 2 Oktober 2022, lebih dari 130 orang dilaporkan tewas. Berbagai kontroversi mencuat dalam malapetaka seusai pertandingan Arema FC versus Persebaya pada Sabtu lalu tersebut. Dari pengabaian potensi kerawanan yang disampaikan kepolisian setempat, jumlah penonton yang melebihi kapasitas, hingga penggunaan gas air mata yang melanggar aturan FIFA. Siapa yang harus bertanggung jawab?
Sejumlah kreator konten kian rajin membagikan pengetahuan tentang etiket lewat media sosial. Materinya dari tata krama makan, minum, hingga cara mengajukan komplain makanan di restoran. Ada pula konten tentang etiket pergaulan, seperti cara tertawa, berbicara dengan orang lain, bertamu, serta menumpang kendaraan teman. Konten-konten itu menjadi alternatif bagi mereka yang tak bisa mengikuti kelas di lembaga pendidikan kepribadian.
Ketua KPK Firli Bahuri ditengarai terus mendesak satuan tugas pengusut kasus Formula E untuk menetapkan Anies Baswedan sebagai tersangka. Namun tim pengusut masih kesulitan menemukan bukti permulaan tindak pidana korupsi dalam perhelatan balap mobil listrik itu. Berkejaran dengan deklarasi pencalonan presiden 2024.
Tanda-tanda mendekatnya resesi ekonomi global semakin nyata dengan melemahnya beberapa permintaan produk jadi asal Indonesia. Turunnya ekspor tekstil, furnitur, sepatu, serta kerajinan di pasar Amerika Serikat dan Uni Eropa menjadi alarm bagi pemerintah dan dunia usaha. Beban biaya usaha akibat depresiasi rupiah serta melemahnya daya beli karena inflasi berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi tahun depan.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.