maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Martha Puri Natasande, 31 tahun, masih ingat pengalamannya di sekolah dasar. Sekali waktu, ia melihat teman sekolahnya memamerkan pensil lucu nan cantik yang dibeli saat berkunjung ke Disneyland. Bukannya merajuk meminta dibelikan barang yang sama kepada orang tuanya, Martha kecil justru terpancing untuk mencipta. Ia lalu membuat hiasan pensil dari buah pinus kering. Saat pensil berhiaskan pinus itu dibawa ke sekolah, teman-temannya tertarik dan bersedia membeli mahal.
"Sampai ditawar Rp 1.000 satu. Uang jajanku saja waktu itu enggak sampai segitu," ucap pemilik akun Instagram @idekuhandmade ini ketika ditemui di bengkel kerjanya di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, 11 Januari lalu. Padahal niat awal Martha membuat hiasan pensil adalah ingin mempunyai pensil yang berbeda.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.