Hoax sedang mendapatkan momentum sebagai bagian dari hiruk-pikuk politik Ibu Kota. Tulisan ini hendak mengaitkan hoax, yang berarti berita bohong atau fitnah, dengan wilayah yang paling sensitif, yakni agama, khususnya Islam.
Jauh sebelum menyerang politik Ibu Kota, berita bohong telah menggerogoti sendi-sendi keberislaman, sehingga umat Islam hanyut dalam silang pendapat dan konflik yang sebenarnya semu karena ditopang oleh hoax. Seringkali kita bertengkar atas nama keyakinan (yang subyektif dan palsu), bukan kebenaran (obyektif dan nyata). Misalnya, yang kini kian populer, sebagian umat Islam yakin bahwa bumi datar dengan berbasis pada paradigma dan pendekatan "ayatisasi": mencocok-cocokkan ayat Al-Quran dengan pseudosains. Ini menjadi sesuatu yang bisa membawa persepsi salah bahwa Islam dan sains bertentangan serta mengingatkan kita pada "tragedi Galileo", yang menjadi kisah pertentangan agama-sains paling memilukan dalam sejarah.