Bagi Fatih Birol, ada satu kata untuk menggambarkan masalah yang dihadapi Indonesia di sektor energi: inefisiensi. Menurut Direktur International Energy Agency (Badan Energi Dunia/IEA—badan bentukan Organisasi Kerja Sama Pembangunan Ekonomi/OECD) tersebut, tak dipatuhinya standar-standar terkecil, seperti emisi kendaraan, membuat Indonesia menjadi negara yang tak efisien.
Saat berkunjung ke Indonesia, pertengahan Juli lalu, Birol menyampaikan paparan World Energy Outlook 2016 kepada pemerintah. Selain mendorong efisiensi, salah satu rekomendasi Birol ialah memperkuat cadangan bahan bakar untuk mendongkrak kedaulatan di sektor energi. Berikut ini petikan wawancara Birol dengan wartawan Tempo, Robby Irfany, di Hotel Mandarin, Jakarta.