maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Suparjiyem, 52 tahun, percaya diri mengisahkan kepiawaiannya dalam berkampanye tentang cara menanam pangan lokal selain beras di hadapan aktivis, Rabu malam lalu. Dia datang dari Desa Wareng, Wonosari, Gunungkidul, ke Hotel Eastparc untuk bertemu mereka. Aktivis itu berasal dari Oxfam, organisasi non-pemerintah asal Inggris. Mereka datang dari Amerika Latin, Asia, dan Afrika.
YOGYAKARTA - Dua perupa, I Made Agus Darmika dan Putu Sastra Wibawa, mengeksplorasi tema tanah liat dan alam lewat karya mereka dalam pameran bertajuk "Adu Domba#1" di Sangkring Art Project, Yogyakarta, yang digelar pada 25 Agustus-8 September 2015. Agus membuat 40 patung dari bahan terakota. Karya berjudul Artefak itu berupa sekumpulan figur manusia dalam berbagai pose: duduk, bersimpuh, berdiri, serta menaruh tangan di kepala.
Menjamurnya bangunan raksasa di Yogyakarta membuat pelukis Lelyana Kurniawati risi. Dia pun menyapukan kuasnya di atas kanvas menyandingkan citraan rimbunan pepohonan dengan gedung menjulang penuh kirlapan lampu. Ada figur perempuan berambut panjang, berbaju merah digambarkan berdiri di sana dengan wajah murung.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.