maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Wajah-wajah tegang menatap lautan yang tak ramah. Gelombang tinggi seperti hendak menerkam kapal milik Badan SAR Nasional bernomor lambung KN 224 yang mereka tumpangi. Misi kapal itu adalah membawa para penyelam dari tim elite Basarnas dan TNI Angkatan Laut ke KRI Banda Aceh pada Rabu lalu, tapi gagal, karena dihadang gelombang. "Kita putar balik lagi. Ombak besar, kapal bisa pecah kalau mencoba merapat ke KRI Banda Aceh," kata kapten kapal, Ahmad.
Para penyelam yang akan ditugaskan untuk mencari bangkai pesawat AirAsia QZ 8501 di kedalaman laut sekitar Teluk Kumai itu tampak kecewa. "Saya tidur selama perjalanan, bangun-bangun saya kira sudah sampai KRI Banda Aceh, eh malah dermaga lagi yang saya lihat," kata Letnan Edi Abdilah, Komandan Komando Pasukan Katak TNI AL. Kapal akhirnya bersandar tepat satu jam sebelum pergantian tahun, Rabu tengah malam lalu, di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah.
Pencarian oleh Badan SAR Nasional selama tiga hari atas hilangnya pesawat AirAsia akhirnya menemukan jejak pesawat ini di Selat Karimata, kemarin. Benda berupa serpihan, koper, dan jasad korban menjadi petunjuk posisi akhir pesawat dengan kode penerbangan QZ8501 yang hilang sejak Minggu, 28 Desember 2014, itu.
JAKARTA - Hampir 900 orang tewas atau hilang dalam delapan kecelakaan udara terburuk sepanjang 2014. Satu kasus yang masih menjadi misteri hingga saat ini adalah jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Pesawat yang membawa 239 penumpang itu hilang sejak Maret lalu dan tak diketahui rimbanya hingga saat ini.
JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta para camat dan lurah bisa mengakomodasi kebutuhan korban banjir. Mereka wajib memastikan korban banjir di wilayahnya mendapat makan tiga kali sehari dan terpenuhi fasilitas untuk mandi-cuci-kakus. "Tak boleh hanya dipenuhi sekadarnya, karena bisa menyebabkan penyakit," kata Djarot saat meninjau Pintu Air Manggarai, kemarin.
Dia juga meminta agar koordinasi sistem distribusi bantuan saat banjir diperbaiki. Alasannya, evaluasi penanganan banjir tahun lalu menunjukkan bantuan tak merata. Di satu titik bantuan berlimpah, di tempat lain justru kekurangan. Selain itu, bantuan seperti mi instan, susu, dan selimut sering diselewengkan. "Saya tak mau lagi itu terjadi."
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.