maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Suhu Jakarta yang mencapai 33 derajat Celsius pada Jumat, 12 September 2014, itu ternyata tak mengusik kenyamanan Ole Isacson. "Ada beberapa hari di musim panas di Boston. Kami mempunyai suhu seperti ini," ujar profesor ilmu saraf dari Harvard Medical School, Amerika Serikat, itu pada pertengahan September lalu. Dengan kemeja biru lengan pendek dan celana kain warna krem, Isacson berusaha beradaptasi dengan panasnya sinar terik matahari.
Dekan Institut Sel Punca Harvard itu hanya tiga hari di Indonesia dan semua waktunya dihabiskan untuk berbicara tentang perkembangan ilmu yang digelutinya selama lebih dari dua dekade: sel punca untuk saraf otak. Dia berbicara di depan mahasiswa, dokter, wartawan dan akademisi dari Universitas Indonesia, Universitas Atmajaya Jakarta, dan berakhir di Hotel Four Season Jakarta.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.