maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Penyebaran virus ebola semakin meluas. Rabu lalu, orang pertama di Amerika Serikat yang diketahui menderita ebola meninggal. Penyebaran di Eropa juga mulai terjadi. Meski belum ditemukan kasus serupa di Indonesia, kewaspadaan perlu ditingkatkan. Pemerintah tidak bisa mencegah kedatangan bala ini hanya dengan imbauan. Pencegahan lebih serius harus dilakukan karena kita tidak memiliki infrastruktur memadai untuk mengatasi wabah yang telanjur menyebar.
Ebola hemorrhagic fever merupakan penyakit infeksi tropis yang berat. Cara penularannya melalui kontak fisik langsung antarmanusia ataupun lewat cairan penderita. Yang terjangkit harus segera diisolasi. Angka kematian pun tinggi. Dari 100 pasien, 90 meninggal. Saat ini ebola menghantui negara-negara Afrika Barat, seperti Guinea, Sierra Leone, dan Liberia. Diperkirakan 3.000 orang tewas akibat virus tersebut, kebanyakan karena pelayanan kesehatan yang buruk.
Meski terlambat, langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membatasi suku bunga simpanan mulai awal bulan ini patut diapresiasi. Suku bunga yang terlalu tinggi berpotensi mematikan ekonomi Indonesia.
Perang suku bunga dalam memperebutkan dana pihak ketiga itu terasa mulai berbahaya. Ketatnya persaingan membuat banyak bank berani menawarkan imbalan melampaui suku bunga yang dilindungi Lembaga Penjamin Simpanan, yakni di angka 7,75 persen. Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia, tren suku bunga simpanan menunjukkan kenaikan signifikan, dari 7,97 persen pada Januari tahun ini menjadi 8,67 persen pada Juli lalu.
Lamban benar pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menyadari kontrak aneh yang dilakukan badan usaha miliknya. Kemelut Sea Word versus PT Pembangunan Jaya Ancol yang berujung penutupan tempat rekreasi itu sejak Agustus lalu menjadi pelajaran yang amat pahit.
DKI, yang memiliki 72 persen saham di PT Pembangunan Jaya Ancol, memerlukan 20 tahun untuk menyadari kekeliruannya. Kerja sama perusahaan ini dengan PT Sea World Indonesia tak banyak menghasilkan keuntungan. Tahun ini, taman hiburan yang menampilkan keindahan aneka ikan laut itu hanya menyumbang pendapatan Rp 1,69 miliar dari total pendapatan Ancol Rp 488,1 miliar. Artinya, Sea World hanya menyumbang 0,35 persen pendapatan.
Gelar kekuatan TNI dalam peringatan ulang tahunnya yang ke-69 kemarin menunjukkan pesatnya perkembangan kekuatan angkatan bersenjata kita. Defile aneka senjata berat dan modern, bahkan beberapa merupakan "ikon" di palagan dunia, menggambarkan keperkasaan TNI. Membanggakan melihat TNI telah menunjukkan kemajuannya. Namun kita juga berharap kemajuan ini diikuti kemandirian dan profesionalitas segenap tentara Indonesia.
Memang perayaan tahun ini sangat istimewa. Tak hanya sistem senjata standar yang dipamerkan, berbagai senjata tempur modern pun ikut berlaga. Termasuk skuadron Sukhoi, F-16, tank Scorpion, bahkan heli Apache, yang rekornya di berbagai medan tempur dunia sangat dikenal. Tak berlebihan bila Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut acara berbiaya Rp 20 miliar ini sebagai yang termegah dalam sejarah TNI.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya menghindari blunder seperti dalam urusan pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah. Kali ini ia masih bisa mengoreksi sikapnya dengan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang. Tapi wewenang khusus ini tak akan ia nikmati lagi setelah tidak menjadi presiden.
Sikapnya yang mengambang sebagai Ketua Umum Partai Demokrat berakibat buruk bagi demokrasi. Manuver politikus Demokrat yang walk-out dalam pengesahan RUU Pilkada mudah ditafsirkan bahwa partai ini menyokong pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden Yudhoyono secara tak langsung ikut mengubur mekanisme demokrasi di daerah.
Terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat merupakan kabar buruk. Para politikus penyokong Prabowo Subianto yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih terkesan sedang membajak reformasi. Mereka telah memilih figur yang diragukan integritasnya.
Kubu Merah Putih pula yang mengusung pemilihan secara voting dalam penentuan jabatan di Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan. Mekanisme yang tampak demokratis itu berubah menjadi kartel politik karena diikuti dengan sistem paket. Koalisi Merah Putih sudah membagi-bagi jatah posisi strategis di parlemen.
Empat medali emas perolehan Indonesia dalam Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, menunjukkan bahwa kita makin jauh tertinggal dalam kancah olahraga tingkat Asia. Tim Merah Putih hanya mampu meraih posisi ke-16, bahkan di bawah bangsa serumpun Asia Tenggara, yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.