maaf email atau password anda salah

Makassar
Editorial
Opini

Asikin Hasan,
Kurator seni rupa

Gedung parlemen Australia di Canberra adalah ruang pamer. Gedung ini dibangun untuk pendidikan dan pengetahuan publik tentang orang-orang dan cara kerja di lembaga legislatif. Tak ada sepotong pagar pun menutupi gedung wakil rakyat itu. Gedung ini seperti dua tangan terbuka lebar yang hendak menyambut kedatangan siapa saja. Di bagian depan dimulai dengan pemandangan kolam berair jernih, mengalir, dan menyejukkan. Di bagian atap gedung terhampar rumput dengan pemandangan lepas langit biru dan Kota Canberra yang asri. Kita dibawa ke dalam wisata arsitektur modern, merasakan tata ruang yang harmonis, mempertimbangkan dengan cermat skala antara manusia, gedung, dan lingkungan alam yang hijau.

Di dalam gedung itu pula, keingintahuan kita tentang sejarah dan dinamika konstitusi Australia dijawab tuntas sampai ke akar tunjangnya, yaitu Magna Charta, dasar konstitusi yang berasal dari Inggris (1215). Perangkat audio-visual siap membantu pengunjung untuk mengetahui pelbagai hal mengenai kabinet, anggota senat, dan DPR. Kita bisa menelusuri, misalnya, profil para senator, lengkap dengan pendidikan dan pengalamannya. Begitu pula profil Kementerian Kesenian dalam kabinet Tony Abbott. Namun potongan informasi mengenai kabinet yang sedang berkuasa tampak tenggelam di tengah dalamnya lautan informasi dan dinamika mengenai sejarah konstitusi Australia. Penataan ruang pamer yang sangat memperhitungkan irama, jarak pandang, dan tata cahaya memudahkan para pengunjung untuk mengikuti satu demi satu materi pameran. Kualitasnya setara dengan pameran di Galeri Nasional, Museum Nasional, dan Galeri Seni Rupa Kontemporer yang tersebar di Australia.

Baca Selengkapnya

Berita Lainnya

Metro

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan