maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
SEMARANG - Organisasi buruh di Kota Semarang menuding Dewan Pengupahan dari unsur pengusaha dan pemerintah memanipulasi hasil survei kebutuhan hidup layak (KHL). "Buktinya, survei hanya dilakukan di sebagian pasar," kata Nanang Setiono, Koordinator Gerakan Butuh Berjuang Kota Semarang, dalam aksi protes di kantor Wali Kota Semarang, kemarin.
Menurut dia, manipulasi dilakukan karena survei tidak dilakukan pada September-Desember. Lalu hasilnya dijadikan acuan dalam penentuan usul UMK. "Dewan Pengupahan dari unsur pengusaha memanipulasi demi kepentingan UMK tahun depan," kata Nanang.
SURAKARTA - Guru besar fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, Hartono, mengatakan stres berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Menurut dia, stres dapat menurunkan kekebalan tubuh, khususnya akibat suara bising.
Sejak 2004 hingga 2009, Hartono meneliti pengaruh kebisingan suara pesawat yang dialami penduduk di sekitar Bandara Adi Soemarmo. "Hasilnya, kebisingan akibat suara pesawat dapat menyebabkan penduduk stres, yang disebut stres fisik," kata dia kemarin.
Komunitas Pelestari Audio Lama dan Radio Tabung Yogyakarta (Padmaditya) menggelar pameran di Bentara Budaya Balai Soedjatmoko, Solo, pada 19-25 September. Meski antik, puluhan radio lawas itu masih tampak kinclong.
Salah satunya ialah radio buatan Belanda merek Philips Tombstone. Produk elektronik buatan 1930-1940-an itu berbingkai kayu warna cokelat dan masih mengkilap. Bentuknya setengah lingkaran dengan beberapa ornamen, sehingga tampak klasik.
Dua perempuan anggun itu menggendong akordeon. Jari jemari lentik mereka memetik. Dawai-dawai itu pun berbunyi nyaring serta menghasilkan aneka nada gembira, kadang terasa romantis, dan sesekali menyayat hati. Sekitar 500 perempuan dan laki-laki berseragam biru duduk di tangga. Sebuah tempat pertunjukan terbuka dan dikelilingi gedung sekolah bertembok besar.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.