Edisi Sabtu, 5 Juli 2014
Ramadhan di Edisi Lainnya
Edisi Jumat, 4 Juli 2014
Beberapa kantong bunga terletak di atas meja. Irisan halus daun pandan, kuntum bunga kenanga, bunga mawar, bunga tanjung, segenggam bunga melati, dan jeruk kesturi menjadi penghuni di tiap-tiap kantong yang akan kami bawa. Perlengkapan mandi dan kasai (perlengkapan bunga-bunga) ini merupakan syarat wajib sebelum melakukan balimau.
Baca Selengkapnya
Edisi Kamis, 3 Juli 2014
Edisi Rabu, 2 Juli 2014
Edisi Selasa, 1 Juli 2014
Edisi Senin, 30 Juni 2014
Yasraf Amir Piliang
Pemikir Kebudayaan Kontemporer
Bulan suci Ramadan tahun ini membawa nuansa berbeda bagi umat Islam di Indonesia, karena bertepatan dengan penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014. Bulan Ramadan sekaligus bulan politik, bulan renungan sekaligus pertarungan, bulan refleksi sekaligus aksi. Ada nuansa politik pada Ramadan; sebaliknya, ada nuansa Ramadan pada pesta demokrasi.
Bulan mendekatkan diri kepada Tuhan adalah juga bulan menentukan pilihan politik. Koeksistensi semacam ini menciptakan sebuah "tegangan" (tension) antara "spirit Ramadan" yang reflektif dan "energi politik" yang artikulatif. Ramadan adalah bulan menahan diri, mengekang hasrat, dan menyucikan jiwa, sementara pesta demokrasi adalah ruang menyalurkan hasrat, mengejar keinginan, dan memperebutkan kekuasaan.
Pemikir Kebudayaan Kontemporer