maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
PURBALINGGA -- Saat bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri, wartawan gadungan atau pelaku kriminal bermodus wartawan kembali beraksi. Mereka terang-terangan meminta uang kepada instansi pemerintah dan swasta. "Baru saja ada camat melapor ke humas, didatangi wartawan dari media yang tidak jelas. Kalau ujung-ujungnya minta 'sangu', abaikan saja," kata Kepala Bagian Humas Setda Purbalingga, Rusmo Purnomo, kemarin.
YOGYAKARTA - Berbagai pengaduan tentang penerimaan siswa baru mulai masuk ke Pos Pengaduan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bentukan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengaduan itu mulai dari pungutan hingga penahanan surat keterangan hasil ujian siswa.
Pengaduan tentang pungutan terjadi di SMP Negeri Piyungan, Bantul. "Wali murid pelapor mengadukan adanya surat pengumuman yang ditempel di area sekolah mengenai adanya biaya Rp 100.000 yang wajib dibayar setiap pendaftar," ujar koordinator Pos Pengaduan PPDB, Rifki Taufiqurrahman.
SURAKARTA - Masyarakat Peduli Pendidikan Surakarta (MPPS) mendesak Kantor Inspektorat Surakarta mengawasi proses penerimaan siswa baru di sekolah. Mereka khawatir akan merebaknya pungutan kepada siswa baru, terutama yang berkedok uang seragam. "Pungutan dalam bentuk uang seragam ini menjadi modus yang digunakan tiap tahun," kata Koordinator MPPS, Adi Cahyo, kemarin.
Praktek itu selalu dikeluhkan orang tua siswa hampir di semua sekolah di Surakarta. Menurut Adi, Inspektorat harus mencegah pungutan yang dianggap melanggar aturan itu. "Mumpung proses pendaftaran siswa baru masih berjalan," ujarnya. Ia mengatakan pungutan itu memberatkan, terutama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
BANTUL - Ombak pasang di Pantai Goa Cemara, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali memakan korban. Pada sabtu siang, 28 Juni lalu, dua bocah asal Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Bantul, terseret ombak pasang.
Mereka adalah Marcelino Agus Cahyokumolo, 8 tahun, dan Maria Antenet Sekar, 12 tahun. Keduanya bisa diselamatkan oleh Tim Search and Rescue (SAR) dan warga. Tapi kemudian nyawa mereka tak tertolong. Kasus tersebut mengulang peristiwa kecelakaan serupa pada Mei lalu.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.