maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
YOGYAKARTA -- Dalang-dalang muda dari empat kabupaten dan satu kota di Daerah Istimewa Yogyakarta akan bersaing menunjukkan kemampuan mereka dalam perkeliran padat. Mereka akan mendalang dengan wayang kulit purwo dengan durasi sekitar satu jam pada pertengahan Mei mendatang. Para dalang itu berusia 35-40 tahun. "Saya menduga ada persaingan sengit. Karena perkeliran padat itu butuh kreativitas lebih," kata Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) DIY, Suwondo, kepada Tempo, Sabtu lalu.
Kreativitas tersebut mesti dimaksimalkan karena para dalang harus mampu beraksi dalam waktu terbatas, bukan delapan jam atau semalam suntuk seperti biasanya. Dalam perkeliran padat, waktu mendalang ditetapkan 1-1,5 jam. Bahkan, ada yang 15-45 menit saja. "Kreativitas yang dituntut adalah bagaimana dalang mengolah cerita. Tak boleh bersifat klise," tutur Suwondo.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.