maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
NAYPYIDAW - Pemerintah Myanmar menghentikan izin operasional organisasi kemanusiaan Dokter Tanpa Batas (MSF) di Negara Bagian Rakhine. Seperti dilansir harian Myanmar Freedom kemarin, juru bicara Presiden Thein Sein, Ye Htut, menuding organisasi itu terlalu memihak warga "Bengali" atau etnis muslim Rohingya dalam konflik sektarian dengan warga Arakan Buddha di Rakhine.
KARAKAS - Rencana Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggandeng oposisi untuk ikut dalam konferensi perdamaian guna mengakhiri kekerasan di negara itu tak mendapat sambutan. Pemimpin oposisi utama Henrique Capriles menyatakan tidak akan hadir karena tidak percaya pada kebohongan Maduro, sedangkan polisi masih terus menindas mahasiswa demonstran.
Sehari sebelum konferensi, Maduro telah mengklaim mendapat dukungan dan meredakan kekerasan. Dia menyebut demonstran yang turun ke jalan sebagai minoritas yang suka kekerasan. "Sebagian besar rakyat Venezuela, termasuk para penentang revolusi, menginginkan perdamaian," kata Maduro di hadapan pendukungnya di Karakas, Selasa lalu.
PHNOM PENH -- Pemerintah Kamboja mempertimbangkan permintaan Australia untuk menerima para pencari suaka. Permintaan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop kepada Perdana Menteri Hun Sen dalam kunjungan ke Phnom Penh, Sabtu pekan lalu.
Juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan, mengatakan pemerintahnya menanggapi permintaan ini secara serius. "Kita harus bersama memahami isu ini," ujar dia seperti dilansir situs web SBS.com.au, kemarin.
ROMA -- Matteo Renzi resmi dilantik menjadi Perdana Menteri Italia menggantikan Enrico Letta pada Sabtu lalu. Bersama 16 menteri kabinetnya, tantangan untuk menciptakan pemerintahan yang stabil dan meningkatkan perekonomian telah menunggu perdana menteri termuda Italia itu.
Renzi, yang memperoleh kursi kepemimpinan Partai Demokratik dari kalangan kiri tengah pada Desember tahun lalu berhasil mendesak Letta mundur dari posisi perdana menteri pekan lalu. Dia berulang kali mengecam pemerintah Letta yang dianggap lamban dalam mereformasi ekonomi Italia. Gaya berpolitik yang garang membuat Renzi dijuluki Il Rottomatore atau sang Pembongkar.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.