maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Lukisan besar berukuran sekitar 25 meter persegi itu tergeletak menutupi sebagian lantai ruang pamer Ciputra Artpreneur Center, Ciputra World 1 Building, Jakarta. Lukisan itu menggambarkan suasana Eropa masa lalu, dengan bangunan-bangunan berkubah dan trotoar dari susunan batu berwarna krem kekuningan. Jika dipandang secara langsung dengan mata telanjang, proporsi obyek dalam lukisan itu terasa janggal. Gedung-gedung, misalnya, terlihat peot dan terlampau menjulang.
Lukisan itu berjudul Magic Carpet. Selembar permadani merah sengaja dipasang di atasnya. Sang pelukis, Kurt Wenner, lalu mengajak seorang pengunjung untuk duduk di atas permadani itu. Ia juga meminta pengunjung lain menghampiri sebuah lensa cembung sebesar bola basket di sisi lukisan. "Coba lihat dari sini," katanya. Dari balik lensa, lukisan itu seolah menjadi kota nyata. Penonton yang duduk di atas permadani seperti terbang di atas kota.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.