maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
SURABAYA - Sekitar 50 pedagang daging sapi di Pasar Wonokromo, Surabaya, menolak peredaran daging impor di pasar tersebut karena dianggap merusak harga daging segar lokal. Mereka berunjuk rasa di Kantor PD Pasar Surya di kompleks pertokoan Darmo Trade Center. "Jualnya enggak terang-terangan. Daging ditaruh di kantor PD Pasar," kata Sairi, seorang pedagang, kemarin.
JAKARTA -- Minimnya sentimen positif menyebabkan posisi rupiah masih sulit keluar dari level 10.000. Dalam transaksi pasar uang kemarin, rupiah kembali melemah 69 poin (0,69 persen) menuju level 10.129 per dolar Amerika Serikat.
Ekonom Bank Danamon, Dian Ayu Yustina, menilai situasi global yang tak menentu dan belum adanya kabar baik dari dalam negeri membuat pelaku pasar memilih mengambil posisi wait and see. "Minimnya sentimen membuat investor sungkan untuk kembali ke pasar dalam waktu dekat."
JAKARTA - Mengendurnya intervensi Bank Indonesia di pasar uang, ditambah kombinasi sentimen negatif global maupun domestik, membuat rupiah masih akan terpuruk.
Dalam transaksi pasar uang kemarin, rupiah kembali melemah 15 poin (0,15 persen) ke level 10.060 per dolar Amerika Serikat.
JAKARTA - Sentimen negatif dari dalam ataupun luar negeri mengantarkan rupiah ke area keseimbangan baru di level 10.000. Dalam transaksi pasar uang kemarin, rupiah menguat 58 poin (0,04 persen) ke level 9.970 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini adalah hari ketiga rupiah ditransaksikan di atas 10.000 per dolar dengan volatilitas yang sangat tinggi.
Pengamat pasar uang Lindawati Susanto mengatakan, belum pulihnya ekonomi Cina serta antisipasi testimoni kepala bank sentral Amerika (The Fed), Ben Bernanke, tadi malam membuat pasar uang bergerak cukup volatil. "Kombinasi memburuknya indikator ekonomi domestik yang disertai volatilitas di pasar global membuat rupiah terpuruk."
JAKARTA -- Melambatnya perekonomian Cina masih menjadi katalis negatif mata uang pasar berkembang, termasuk rupiah. Dalam transaksi pasar uang kemarin, rupiah melanjutkan koreksi tajam 89 poin (0,89 persen) menuju level 10.103 per dolar Amerika Serikat. Rupiah tertekan sepanjang perdagangan dan ditransaksikan pada level 10.300 di pasar non deliverable forward (NDF).
Analis Divisi Pengembangan Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), Ibrahim, menilai penurunan pertumbuhan ekonomi Cina semakin memicu ekspektasi kelesuan perekonomian global. "Investor khawatir transaksi ekonomi menuju Cina semakin berkurang."
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.