Edisi Jumat, 24 Mei 2013
Beberapa waktu terakhir ini, media massa memberitakan beragam kasus yang berkaitan dengan keagamaan atau tempat ibadah, seperti jemaah Ahmadiyah di Tasikmalaya dan beberapa daerah lain yang diserang oleh kelompok orang yang tidak dikenal, karena aliran Ahmadiyah dinilai telah keluar dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Kemudian, di Bogor, wali kotanya menutup dan menyegel gereja GKI Yasmin.
Adanya kasus-kasus yang bersinggungan dengan agama merupakan permasalahan yang sensitif dan sering terjadi di masyarakat kita, sehingga penanganannya juga harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian, agar tidak terjadi gesekan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya
Opini di Edisi Lainnya
Edisi Kamis, 23 Mei 2013
Edisi Rabu, 22 Mei 2013
Arya Budi,
MANAJER RISET POL-TRACKING INSTITUTE
Tahun ini, soal kandidasi kursi eksekutif mungkin lebih menarik daripada kursi legislatif karena dua alasan. Pertama, panggung pilpres 2014 adalah panggung terbuka karena secara konstitusional petahana kini absen, berbeda dengan 2004 (petahana Megawati) dan 2009 (petahana SBY). Kedua, nalar konstitusi Indonesia yang presidensial mengakibatkan jabatan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan menjadi sangat kuat dan sekaligus nikmat untuk diperebutkan.
Namun, baik kursi kandidat legislator maupun kursi kandidat presiden sebenarnya berada di bawah kendali shadow party (partai bayangan)-meminjam istilah David Horowitz, The Shadow Party (2006)-yang dipegang para orang kuat dan orang penting yang tak terlihat. Fakta politik kita menunjukkan bahwa 6.576 calon legislator sementara ditentukan oleh para orang kuat bersama tim yang bentukannya di masing-masing 12 partai peserta Pemilu 2014.
MANAJER RISET POL-TRACKING INSTITUTE