maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Pernah bertugas sebagai Duta Besar Portugal untuk Indonesia pada 2000-2003, Ana Maria Gomes bisa melihat gejolak negara ini pada awal masa transisi. Politikus perempuan kelahiran Lisbon, 9 Februari 1954, ini menilai masa transisi Indonesia punya kemiripan dengan Portugal: sama-sama menghadapi banyak masalah dan kesulitan. Ia juga melihat Indonesia kerap dipahami secara salah dan bias di Eropa.
Isu kemerdekaan Papua kembali mengemuka ketika tokoh gerakan Free West Papua, Benny Wenda, membuka kantor kampanye secara resmi di Oxford, Inggris, pada 28 April lalu. Pekan berikutnya, Benny Wenda ikut "berbicara" pada acara "TEDxSydney 2013" yang diselenggarakan Carriageworks di Sydney Opera House, Australia, 11 Mei lalu.
Pemerintah Indonesia bereaksi keras atas pembukaan kantor itu dan memanggil Duta Besar Inggris di Indonesia. Inggris kemudian menegaskan sikapnya yang tetap menghormati kedaulatan Indonesia. "Kantor ini bertujuan mendidik dunia untuk mengerti kenapa rakyat Papua mau berjuang untuk merdeka," kata Benny kepada Kartika Chandra dari Tempo dalam wawancara hampir 1 jam di George and Delila Cafe, Cowley Road, Oxford, Rabu pekan lalu. Berikut ini petikan wawancara tersebut.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.