maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Hiu dikenal sebagai salah satu predator yang mengerikan. Hiu merepresentasikan mesin pembunuh di posisi teratas dalam rantai makanan di laut. Namun, sejak awal 1990-an, populasi hewan super-ordo Selachimorpha ini, salah satunya hiu sirip hitam (Carcharhinus melanopterus), semakin berkurang.
Langit masih biru dan sepasang kekasih bergandengan tangan melintasi pita perdamaian. Hari itu, di Paju, di zona demiliterisasi (DMZ), semua terasa tenang. Di pedesaan yang memisahkan kedua Korea itu, kehidupan bagai tak tersentuh oleh ketegangan yang merebak sejak akhir Maret lalu.
Ibu Fauziah, 57 tahun, adalah seorang janda penyandang tunadaksa, separuh badan sebelah kanan sulit digerakkan sejak lahir. Sekitar 16 tahun lalu, dia dan anak tunggalnya, Ananda Oktaria, mendapati seorang bayi di kursi rumah mereka di bilangan Senen, Jakarta Pusat. Bayi berusia 5 bulan itu menyandang tunaganda. Di kain yang menutup tubuh mungilnya, terdapat kertas bertulisan "Oki Radesa, 3 Oktober 1996". Saat itu seorang tetangga memberikan bayi difabel yang belum diketahui siapa orang tuanya tersebut ke Ibu Fauziah, yang bekerja di Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.