Edisi Senin, 14 Januari 2013
Editorial
Meski telat, pemerintah akhirnya menerbitkan aturan yang lebih keras soal peredaran rokok. Kebijakan ini perlu disokong karena bertujuan melindungi masyarakat dari bahaya nikotin. Pemerintah diharapkan serius melaksanakan aturan baru ini sekaligus memberi sanksi berat bagi produsen rokok yang melanggar.
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Olah Raga
Van Persie amankan Manchester United
Olah Raga
Nasional
Berita Lainnya
Nusa
KUPANG - Status yang disandang SMAN 3 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini cukup mentereng: Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Lokasinya yang juga strategis di Jalan W.J. Lalamentik, Kecamatan Kayu Putih--salah satu jalan protokol di Kota Kupang--membuat sekolah ini menjadi salah satu sekolah favorit. Namun kondisi sekolah ini tidak sebanding dengan namanya.
Baca Selengkapnya
Berita Lainnya
Makassar
Berita Lainnya
Internasional
Berita Lainnya
Opini
Dani Rodrik,
GURU BESAR EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL PADA HARVARD UNIVERSITY, PENGARANG BUKU THE GLOBALIZATION PARADOX: DEMOCRACY AND THE FUTURE OF THE WORLD ECONOMY
Sejarah ekonomi banyak bercirikan pergumulan di antara dua mazhab, "liberalisme" dan "merkantilisme". Liberalisme ekonomi yang memberikan tekanan pada kewiraswastaan dan pasar bebas adalah doktrin yang dominan saat ini. Tapi kemenangan intelektual liberalisme ini telah membutakan kita pada kenyataan kuatnya daya tarik--dan keberhasilan yang dicapai--model merkantilisme. Sebenarnya, merkantilisme tetap eksis, dan berlanjutnya konflik dengan liberalisme mungkin sekali merupakan kekuatan utama yang bakal memberi bentuk masa depan ekonomi global.
Dewasa ini, merkantilisme diremehkan sebagai suatu pandangan yang kuno dan keliru menyangkut kebijakan ekonomi. Dan, di masa jayanya, para penganjur merkantilisme memang mempertahankan beberapa pandangan yang aneh, terutama, antara lain, pandangan bahwa kekayaan suatu bangsa itu harus diletakkan pada logam mulia--emas dan perak.
GURU BESAR EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL PADA HARVARD UNIVERSITY, PENGARANG BUKU THE GLOBALIZATION PARADOX: DEMOCRACY AND THE FUTURE OF THE WORLD ECONOMY