maaf email atau password anda salah
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Jenis Kelamin
"Kita ngobrol di ruang ini saja," kata Mochammad Riyanto, mengawali obrolan dengan Sohirin dari Tempo, Kamis siang lalu. Ruang yang dimaksud adalah salah satu ruang kerja anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Jawa Tengah di Semarang. Riyanto tak asing dengan suasana kantor ini. Sebelum menjadi Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, dia menjadi Ketua KPI Daerah Jawa Tengah.
Arman A.Z.
Kerie Carang
TELAH kutempuh hujan dan badai. Telah kutentang angin dan gelombang. Hingga peluh yang luruh sepanjang usia, mengantarku jadi lelaki disegani dihormati di Tanjung Iran. Pun telah kusiapkan bekal hidup untuk tujuh risalah keturunan agar kehidupan mereka jauh dari nestapa.
Dayang Rindu, cucu nan jelita, kutimang kudodoi ia sejak bayi. Lama sudah kuduga kelak ia akan tersohor. Orang-orang akan membangun kisah masing-masing tentangnya. Rambut hitam panjang tergerai. Tubuh molek sempurna. Alis lengkung tajam. Hingga ada yang berujar ia bidadari cantik yang turun dari langit ke bumi.
Dokumen Conflict Armament Research (CAR) organisasi pemantau senjata yang berbasis di London, Inggris, mencatat pengiriman sebanyak 2.480 peluru mortir ke Indonesia pada medio Oktober 2020.
Ribuan mortir tersebut dikirim Krušik Holding Corporation, perusahaan senjata dan amunisi militer di Serbia, kepada korporasi pelat merah Indonesia, PT Pindad (Persero). Di dalamnya tercatat Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai pengguna akhir senjata berdaya ledak tinggi tersebut.
Setahun setelah pengiriman, berlangsung serbuan militer Indonesia berbekal mortir. Pada 10 Oktober 2021, Tentara Nasional Indonesia disebut-sebut menjatuhkan bom mortir yang menghancurkan lebih dari empat desa di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Simak video selengkapnya
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.