Edisi Jumat, 13 Juli 2012
Lagi, seorang anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat RI ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia diduga menerima aliran dana terkait dengan pengadaan Al-Quran dan proyek lainnya di Kementerian Agama. Kader Partai Golkar ini menambah panjang deretan anggota DPR RI yang diproses dengan tuduhan korupsi oleh KPK. Sebuah jabatan yang sebelumnya nyaris tak tersentuh hukum.
Baca Selengkapnya
Opini di Edisi Lainnya
Edisi Selasa, 10 Juli 2012
Di berbagai kota besar dunia, seperti Wina, Koln, San Francisco, Shanghai, sampai Sydney, selalu ada museum kota. Dalam museum tersebut terpajang berbagai artefak yang menandai sejarah berdirinya kota sejak zaman dahulu kala. Di antara pajangan tersebut, biasanya yang paling menonjol adalah benda-benda piktorial. Benda piktorial ini umumnya terungkap dalam bentuk gambar dan lukisan.
Baca Selengkapnya
Edisi Senin, 9 Juli 2012
Beberapa surat kabar Jerman histeris menyalahkan kekalahan Jerman dari Italia dalam semifinal kejuaraan sepak bola Eropa baru-baru ini karena katanya beberapa orang pemain tidak peduli terhadap lagu kebangsaan Jerman. Berbeda dengan pemain-pemain Italia, semua dengan bersemangat menyanyikan Il Canto degli Italiani. Bahkan kapten Gianluigi “Gigi” Buffon menyanyikannya dengan mata tertutup, seolah-olah berdoa.
Baca Selengkapnya
Edisi Sabtu, 7 Juli 2012
Donny Syofyan,
DOSEN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS
Pada 2011, Kementerian Agama dinilai sebagai lembaga negara yang paling korup dalam sebuah survei oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kini masyarakat kembali dibuat kaget ketika KPK mengumumkan akan memulai penyelidikan tentang penyimpangan proyek pengadaan salinan kitab suci Al-Quran di Kemenag. KPK telah menetapkan anggota Komisi VIII, Zulkarnaen Djabar, sebagai tersangka. KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap tersangka lain yang juga putra sulung Zulkarnaen, Dendy Prasetya. Dendy adalah Direktur Utama PT Sinergi Alam Indonesia yang memenangi tender pengadaan Al-Quran senilai Rp 20 miliar pada 2011 dan proyek alat laboratorium madrasah tsanawiah Rp 30 miliar.
DOSEN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS