Boneka Terakhir Seli
Erwin Setia
Seharusnya jam delapan pagi itu Seli duduk manis di ruang kelas taman kanak-kanak sebagaimana anak-anak seusianya, bukan memotong-motong boneka barbie dengan pisau seperti ibunya memotong bahan-bahan olahan kue. Ia sendirian di dalam kamar, tapi tidak sepenuhnya sendiri. Boneka-boneka barbie hadiah ibu dan bibinya berbaris acak di sisi tempat tidur dan meja belajar menemani Seli. Boneka-boneka itu memiliki wujud janggal. Tubuhnya ter
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini