Industri Farmasi Terimpit Pelemahan Rupiah
JAKARTA – Fluktuasi nilai tukar rupiah membuat industri yang bergantung pada bahan baku impor menghadapi pembengkakan biaya produksi. Salah satu industri yang terkena dampak lesunya kurs adalah farmasi. "Sebanyak 95 persen bahan baku aktif dan pendukung industri farmasi masih diimpor," kata Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku Farmasi Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia, Vincent Harijanto, kepada Tempo, kemarin.
Kemarin, nilai r
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini