Raudal Tanjung Banua
Bagaimana harus kuceritakan deritaku padamu, ading Aliman? Engkau pergi jauh sekali, sedang penyakitku tak kunjung sembuh-jika ini memang penyakit, meski aku merasa tak pernah sakit. Aku hanya merasa sakit jika ingatanku bangkit, denyut kepalaku kambuh, dan sedikit bilur pada kulit. Tapi itu semua tak mengapa jika dibandingkan dengan usahaku untuk sekadar memejamkan mata, sebab dalam sepicing saja pandanganku hablur bertukar rupa. Segala yang kul
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini